Anies Disebut Ulangi Jokowi, Tanggapan Calon Presiden Membuat Opini Bercabang, Pengamat: Pendekatan Halus Yang Efektif?

Diposting pada


News

Ahli politik Adi Prayitno memandang bahwa pidato Anies Baswedan sekali lagi menyebutkan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo atau biasa disingkat sebagai Jokowi, yang berlangsung di Masjid Salman ITB.

Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan memberikan kuliah umum dengan topik “Ilmu serta Pemikiran Kritis: Senjata untuk Melindungi Demokrasi” setelah menunaikan salat tarawih bersama di Masjid Salman ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung, Jawa Barat pada hari Sabtu (8/3/2025).

Adi Prayitno menyatakan bahwa pidato politik Anies Baswedan telah tersebar luas secara online dan memicu perdebatan.

Tentu saja hal ini menjadi pembicaraan karena pernyataan Anies di Masjid Salman ITB beberapa hari yang lalu dianggap mengecam kembali Presiden Jokowi serta disinyalir pula mencela Menteri Bahlil,” ungkap Adi seperti dilaporkan oleh kanal YouTube milik Adi Prayitno Official pada Hari Sabtu, 15 Maret 2025.

Adi menyebutkan bahwa Anies juga diketahui mengkritisi Jokowi serta Prabowo Subianto ketika diajak dialog di Masjid UGM. Pada kesempatan tersebut, Anies menjelaskan terdapat tiga metode untuk meredam demokrasi yaitu dengan mengontrol persaingan dalam pemilihan umum, lalu disulitkan prosesnya.

Menurut Adi, perlombaan tersebut sudah memiliki pemenangnya. “Kelihatannya ini seperti cara halus untuk mengeluh tentang bagaimana proses pemilihan umum tahun 2024 dan pemilihan kepala daerah pada 2024 menjadi bermasalah, misalnya Anies yang tidak dapat mencalonkan diri sebagai gubernur Jakarta karena seluruh partai politik telah terbagi,” ungkap Adi.

“Lalu tidak ada seorang pun yang tertarik mempromosikan Anies Baswedan menjadi topik pembicaraan. Saat itu perbincangan tentang Anies ditafsirkan sebagai kritik terhadap praktik politik zaman Presiden Joko Widodo. Lebih lanjut, Anies juga mengecam Program Makan Bergizi Gratis milik Prabowo Subianto,” tambahnya.

Di Masjid Salman ITB, Adi menyaksikan Anies Baswedan membuat kritik terhadap Jokowi tetapi sudah berhenti menyerang Prabowo Subianto.

Adi berpendapat bahwa Anies justru menyampaikan kritik terhadap Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Mengenai Jokowi, Adi mengatakan bahwa Anies merespons perihal keputusan Mahkamah Konstitusi tentang Pemilu Presiden 2024. Di mana syarat usia calon presiden dimodifikasi lewat putusan tersebut oleh MK.

Menurut dia, yang menarik perhatian saat itu adalah ketika Ketua MK dianggap memiliki hubungan keluarga dengan Bapak Jokowi.

Kritikan terhadap Bahlil, sambung Adi, muncul ketika salah satu peserta menanyakan pendapat eks Mendikbud tersebut tentang seorang pemimpin publik yang tak dapat dikendalikan atau dipengaruhi oleh suatu sistem yang bermasalah.

Adi menyebut Anies berkomentar bahwa pertanyaan tersebut serupa dengan sidang ujian disertasi.

Anies, sambil mendengarkan cerita Adi, menceritakan bahwa dia adalah seorang doktor asli yang tidak mempekerjakan pihak ketiga.

“Kegilaan terjadi di forum yang berada di Masjid Salman lantaran ucapan Anied tersebut dianggap sebagai sindiran bagi Menteri ESDM. Pasalnya, pada hari itu sendiri, masalah disertasi yang ada di UI masih belum terselesaikan dan harus direvisi guna memutuskan kelulusannya,” ujarnya.

Menurut Adi, meskipun Anies tidak lagi menjabat sebagai pejabat publik, setiap pernyataannya masih mengundang respon yang dibagi antara pendukung dan penentangan.

Penonton memberikan aplaus untuk pernyataan-pernyataan politik Anies.

“Komentar Anies dianggap sebagai satire. Komentarnya dilihat sebagai cukup menusuk secara halus namun menyampaikan pesan yang sangat tajam tentang kritik politik yang sedang berlangsung sekarang,” ujarnya.

Sebaliknya, Adi menyatakan bahwa ada pihak yang menggertak Anies dengan menyebutnya sebagai individu yang tidak dapat melupakan masa lalu atau seorang pecundang dalam pemilihan presiden.

Wajar saja jika pekerjaannya berubah jadi hanya mengomentari hal-hal karena dia sekarang bukan lagi tokoh dengan panggung politik seperti dulu. Sangat disesalkan bila ia menggunakan masjid tersebut sebagai tempat untuk menyebarkan pesan-pesan politik dan menyingkirkankan orang-orang yang dulunya tak dianggap mendukungnya,” ujarnya.

Adi menyatakan bahwa meski sudah sebagai seorang warga biasa, Anies tetap berperan sebagai simbol oposisi karena jejaknya sebagai mantan gubernur masih melekat.

“Penting sekali adalah sifat kritisnya yang terus-menerus menyajikan cerita bertolak belakang dengan pemerintah,” ungkapnya.

“Ini hanyalah sebagian kecil dari mereka yang nantinya akan memiliki sikap kritis yang wajar jika apa pun yang dikatakan Anies tetap menjadi acuan,” tambahnya.


Anies Berpidato di Masjid Salman ITB

Diketahui, Anies Baswedan menjadi pembicara utama dalam ceramah yang diselenggarakan di Masjid Salman ITB, Jalan Ganesha, Kota Bandung pada hari Sabtu, 8 Maret 2025.

Mantan Gubernur Jakarta tersebut memberikan kuliah umum tentang pentingnya ilmu dan pemikiran kritis dalam menjaga demokrasi, di depan ribuan warga serta mahasiswa ITB yang sebelumnya sudah melaksanakan salat tarawih bersama.

Pada presentasinya, Anies menceritakan bahwa dia sering kali mendengar pernyataan dari mahasiswa yang menganggap demokrasi sepele.

Banyak anak muda yang menganggap bahwa siapa pun pemimpinnya tak akan memiliki dampak besar terhadap hidup mereka sendiri.

“Tidak terasa begitu. Menggantikan pemimpin, UKT meningkat, lalu jika kami protes tentang kemacetan, masalahnya bukan pada kendaraannya saja, melainkan juga kebijakan sistem transportasi serta kebijakan tersebut merupakan hasil dari keputusan politik,” jelas Anies.

Anies dengan tegas meminta generasi muda untuk turut serta dalam menjalankan demokrasi, sebab inti dari demokrasi adalah partisipasi publik.

“Demokrasi dikelola bersama oleh seluruh warga negara, dimana masyarakatlah yang mengarahkan jalannya demokrasi dan berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan,” katanya.

(News/
TribunJabar
)



Akses Newsdi
Google News
atau
WhatsApp Channel News
Pastikan Tribunners telah menginstal aplikasi WhatsApp ya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *