Kurma mentega sedang populer di antara pencinta makanan sehat untuk buka puasa. Apakah Anda pernah mencoba, Ibu? Katanya ini dapat membantu mengontrol tingkat glukosa dalam darah. Ayo kita telusuri kebenarannya berdasarkan pendapat para dokter.
Baru-baru ini ramai resep kurma berbutter yang menghasilkan rasa manis dan gurih yang menyegarkan.
creamy
sampai memancing nafsu makan. Selain masalah rasa, hidangan ini juga diklaim memiliki keuntungan bagi kesehatan, antara lain dapat mendukung pengendalian gula darah agar tetap terjaga.
Apakah benar begitu? Pakar-pakar juga turut berkomentar tentang kejadian ini.
Kurma diidentifikasi sebagai buah yang mengandung kadar gula alami yang tinggi. Di samping itu, kurma dipenuhi dengan serat, vitamin, serta mineral yang bermanfaat untuk kesehatan, terlebih lagi ketika dimakan pada waktu membuka puasa.
5 Ramuan ‘Kunci Kesehatan Nabi’ dari dr Zaidul Akbar Untuk Merawat Saluran Cerna Anda
|
Ketika trend mencampurkan kurma dengan mentega muncul, hal ini memicu kekhawatiran akan pengaruhnya pada kesehatan, terlebih bagi ibu rumah tangga yang berusaha menjaga tingkat gula darah stabil. Kita akan membahas beberapa informasi penting mengenai manfaat dan risiko konsumsi campuran kurma-mentega bagi kesejahteraan tubuh.
Apakah kurma mentega dapat membantu mengontrol tingkat gula darah di dalam tubuh?
Pada sebuah postingan populer yang tersebar di media sosial, disebutkan bahwa makan kurma bersama dengan lemak sehat seperti mentega bisa membantu menunda absorpsi gula oleh tubuh.
Oleh karena itu, tingkat glukosa dalam darah tidak akan naik dengan cepat setelah memakan kurma. Akan tetapi, lebih baik menggunakan mentega tanpa garam bukannya produk susu.
Mengomentari fenomena tersebut, Dr. Ulul Albab, Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Indonesia (IDI), juga menyampaikan pendapatnya. Menurutnya, kurma mempunyai sifat khusus. Walaupun rasanya manis, konsumsi kurma tidak akan meningkatkan kadar glukosa dalam darah dengan cepat seperti jenis-jenis makanan berbuka puasa lain yang mengandung pemanis buatan.
Menurut Dr. Ulul, menambahkan mentega ke dalam kurma cenderung lebih berhubungan dengan pilihan rasa dibandingkan manfaat kesehatan yang sudah teruji secara ilmiah. Sampai sekarang, tidak ada bukti penelitian signifikan yang mendukung klaim bahwa mengonsumsi mentega bersama-sama dengan kurma bisa membantu mengendalikan kenaikan kadar glukosa di darah.
“Menambahkan bumbu seperti mentega, madu, atau komponen lainnya memang mengundang minat untuk penelitian tambahan, namun yang jelas kurma telah diakui sebagai makanan sunah yang bermanfaat bagi kesehatan,” demikian ungkap Dr. Ulul sebagaimana dikutip dari sumber tersebut.
detikcom
.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan ketika mengonsumsi kurma butter sebagai sahur atau berbuka puasa.
Membuka puasa dengan kurma merupakan suatu anjuran dalam agama Islam. Menurut hadits riwayat Abu Dawud, Rasulullah SAW menganjurkan untuk membuka puasa dengan buah kurma sebab memiliki keberkahan serta banyak khasiat baik untuk kesehatan jasmani kita.
Berdasarkan pendapat Dr. Ulul Albab, kurma hanyalah sebagian kecil dari pilihan sajian pembuka ketika berbuka puasa. Meskipun demikian, tubuh masih membutuhkan asupan nutrisi lainnya seperti karbohidrat, protein, mineral, serta lemak dalam jumlah sedikit, yang bisa diperoleh melalui konsumsi hidangan utama.
Menurut dia, puasa pada dasarnya telah menjadi cara yang sangat efektif untuk mengontrol tingkat glukosa dalam darah. Ketika seseorang berpuasa, proses metabolisme tubuh meningkat dan ini membantu mempertahankan kondisi kesehatan secara menyeluruh.
“Berpuasa membantu mengontrol kadar gula dalam darah. Umumnya, puasa dapat meningkatkan sistem metabolisme tubuh, menjadikannya lebih baik dan terstruktur. Hal ini tidak hanya memengaruhi kontrol gula darah, tetapi juga tekanan darah yang dijaga, serta beberapa kondisi lain seperti asam urat dan kolesterol pun ikut terkendali,” jelasnya.
Di sisi lain, spesialis nutrisi klinis dr Putri Sakti, MGizi, SpGK, AIFO-K, CBCFF, menekankan pentingnya memperhatikan takaran kalori dan lemak ekstra ketika menyajikan kurma bersamaan dengan keju.
unsalted butter.
Biasanya hanya membeli satu jika ingin mencobanya, meski tetap dilakukan usaha.
butter
“-nya tidak begitu berlebihan,” katanya kepada
detikcom
.
“Perpaduan antara kurma yang kaya akan karbohidrat memang menyehatkan, namun jumlah kalori tetap perlu dihitung, demikian pula halnya dengan keju sertaصند
unsalted butter
Itu juga mengandalkan lemak yang cukup tinggi jadi kalori setiap porsinya memang agak tinggi. Tetapi sekali lagi, jumlah kalorinya bergantung pada berapa banyak keju dan
unsalted butter
yang ditambahkan,” tuturnya.
Pilihan Redaksi
|
Apabila ingin mencicipi trend ini, lebih baik jangan terlalu banyak menambahkan butter, Bu. Dengan demikian, buka puasa akan tetap menyenangkan tanpa harus mengesampingkan kesehatan.
Untuk Bunda yang ingin berbagi pengalaman tentang parenthood sambil mendapatkan banyak hadiah, mari bergabung dengan komunitas NewsSquad. Registrasi melaluinya di sini.
di SINI
. Gratis!